Saranghaja!

Saranghaja

Title                 : Saranghaja!

Genre              : Romance, School Life, Fluff, Sad, song fict

Length             : Vignatte (Draable collection)

Main Cast        : All Exo Member, OCs

Rating             : PG-15

Author Note    : Kim Na Na comeback!!! Hufft akhirnya setelah terbebas dari UAS. Mian jarang buat ff soalnya tugas kampus bener2 banyak dan nggak bisa ditinggal. Smua crita disini berdasarkan lagu-lagu EXO yang aku suka. jadi aku saranin denger lagu yg sesuai judul partnya.Ok langsung aja dan jangan lupa RCL juseyo.^^

 

LAY  | PETER PAN

I’m searching for you, the Tinkerbell who the memories sent, I followed you to Neverland. At that place I gazed at you and smiled. I’m forever your Peter Pan. Your man stopped at that time
I may be clumsy, I approach you, whom I loved so much

            Aku melangkahkan kakiku keluar dari stasiun kereta api. Dihadapanku terpampang pemandangan yang masih jelas kuingat meskipun 10 tahun telah berlalu. Aku masih ingat jelas aku berlarian dengannya di jalanan ini, menuju ke toko kue di ujung jalan.

Aku kembali menyusuri jalanan ini. Tidak ada yang berubah sedikit pun. Deretan pohon dan rumah-rumahnya masih sama persis. Satu persatu memori akan dirinya kembali muncul di otakku seperti sebuah film yang diputar. Aku tersenyum saat mengingat bagaimana bahagianya tangan kecilku bisa menggenggam tangan mungilnya.

Akhirnya aku sampai di toko kue yang kutuju. Dan tidak ada yang berubah. Aku membuka pintu toko dan terkejut melihat penjaga toko yang menyambutku. Dia, tinkerbellku, berdiri di hadapanku sekarang. Tidak ada yang berubah darinya, senyumannya masih sama seperti dulu dan jantungku masih berdetak kencang seperti dulu.

“Kamu masih ingat aku? Jangan bilang kamu melupakanku, itu akan membuat hatiku sakit karena selama 10 tahun ini aku hanya memikirkan dirimu. Aku benar-benar seperti peter pan, tidak bisa bergerak darimu walau waktu telah berlalu. Tapi sekarang aku telah kembali di neverland untuk bertemu dengan tinkerbellku.” kataku  sambil merentangkan tangan yang segera tertutup lagi untuk memeluk tubuh mungilnya. “Mianhae, mulai sekarang aku akan selalu bersamamu, di neverland kita.” bisikku kepadanya.

As the hands of the clock spun, how much would have changed? I turn to the final page in which you are written. But I don’t have the courage to read on, I will erase the sad writing. Our story won’t be ended. Because we will meet again in our neverland

SU HO | LUCKY

I can call your name and I can hold your hand. Is the falling sunlight only shining on me? Can I be this happy?You call my name and you lean on my shoulder. Is the sky’s sunlight only shining on you? Can you be that dazzling? So lucky, my love So lucky to have you
So lucky to be your love, i am.

 

            Aku berlari melintasi keramaian jalan Myeong-dong. Sesekali aku melirik ke arah jam tanganku. Gawat, sudah lewat 30 menit, batinku panik. Bagaimana kalau dia marah? Dasar kau pabbo saram, Su Ho, bagaimana kamu bisa telat bangun? runtukku dalam hati. Aku terus berlari sambil menjaga agar karangan bunga yang aku bawa tidak rusak

Aku langsung  masuk ke sebuah café dan melihatnya duduk di bangku paling ujung. Aku bisa menebak dia pasti menungguku dengan wajah kesal. Sesekali dia melihat ke arah keluar jendela, mungkin mencari sosokku di antara keramaian jalan Myeong-dong. Aku tersenyum lalu mendekatinya.

Aku menepuk pundaknya dan langsung menyodorkan buket bunga ke arahnya, membuat dia terkejut. “Mianhae, aku datang terlambat, mau kan kamu memaafkanku, nona?” kataku sambil menurunkan buket bunga yang menutupi wajahku dan duduk disampingnya. “Oppa, aku khawatir kenapa oppa tidak datang-datang juga, aku takut terjadi sesuatu pada oppa. Ternyata oppa malah datang dengan tawa yang menyebalkan.” katanya kesal sambil memukul pelan pundakku.

“Aigoo, anak baik. Mianhae, oppa tidak akan pernah membuatmu khawatir lagi, oppa akan menjadi namja yang lebih baik untukmu.” kataku sambil mengacak pelan rambutnya. Dia tersenyum lalu mengalungkan lengannya ke lenganku dan menyandarkan kepalanya di bahuku, membuatku dadaku terasa sesak karena begitu bahagia. Aku selalu bersyukur memiliki yeojachingu sebaik dirimu. “Saranghae, chagia.” bisikku kepadanya

Because you’re my first, because this song is about you. I’m smiling like this, so only you can see, are you looking at me right now? I have a new dream, it’s to be one a better man
Because your eyes that look at me make me run once again more than anything else
So lucky, my love So lucky to have you
So lucky to be your love, I am.

TAO | 3.6.5

3-6-5 I start the day by waking you up every morning 3-6-5 I will spend every minute and second with you without any breaks  3-6-5 I’ll hold your hand 3-6-5 I won’t let go

            Begitu aku membuka mata di pagi hari, yang pertama aku pikirkan adalah dirimu. Aku segera bangun dari tempat tidurku, berusaha merapikan penampilanku agar tidak terlihat terlalu kacau. Setelah yakin aku terlihat baik, aku segera membuka jendelaku dan melompat ke balkon di seberang kamarku.

Aku mengetuk jendela besar di hadapanku sambil berkata keras-keras “Chagia, ireonaseo!. Tidak lama kemudian jendela terbuka. “Hya! Siapa chagiamu?! Sana kembali ke kamarmu dasar orang aneh.” katanya sambil mendorongku untuk melompat kembali ke kamarku. “Arraseo” kataku. Tapi sebelum aku kembali ke kamarku aku mencium cepat pipinya lalu langusng melompat kembali ke kamarku sebelum dia sempat memukulku.

Aku sudah siap di depan rumahnya ketika kami akan berangkat ke sekolah. “Eomma, appa, aku berangkat dulu. Ommo! Hya! Kenapa kamu disini?” tanyanya kesal. “Karena aku ingin selalu bersamamu.” jawabku santai sambil menggandeng tangannya dan berjalan menuju ke sekolah. “Wae? Jangan bilang kalau kamu menyukaiku?” katanya kesal sambil berusaha menarik tangannya.

“Kalau aku jawab ya, bagaimana? Aku akan selalu bersamamu, selalu menjagamu, selalu membuatmu bahagia. Apa pun yang terjadi akau akan selalu di sampingmu.” kataku sambil menatap matanya. Dia terdiam lalu tiba-tiba mencium cepat pipiku. “Itu jawabanku.” katanya sambil tersenyum saat melihat wajahku yang terkejut. Aku terkejut lalu menariknya ke dalam pelukanku. “Jangan menyesal, karena mulai sekarang aku tidak akan pernah melepaskanmu.” kataku sambil tersenyum kepadanya.

3-6-5 I will live every day for you, behind you. 3-6-5 I will fill my days as if I was born for you
3-6-5 No matter what pain 3-6-5 I will make you forget about it 3-6-5 I will protect you

XIU MIN | CHRISTMAS DAY

In the long and cold season, Only you are the warmth that remains inside my coat I’m getting filled with only warm memories (so warm)

            “Yak, cukup untuk hari ini. Kita lanjutkan besok latihannya. Kalian sudah bekerja keras hari ini.” kata choreo kami sambil berjalan keluar ruangan. “Kamsahamnida.” seru kami sambil membungkuk 90 derajat. “Akh, capek sekali. Aku ingin segera mandi lalu tidur dulu baru latihan lagi.” kata temanku sambil mengemasi barangnya. “Minnie, kamu mau kemana?”

“Aku ada urusan sebentar, nanti aku kembali latihan lagi.” seruku sambil berlari keluar dari ruang latihan. Aku berlari menuju ke halte bis di dekat S.M Building. Sambil menunggu bis datang aku mengeluarkan handphoneku dan tersenyum melihat wallpaper handphoneku.

Aku melihat foto diriku yang memeluk yeojachinguku dan kami tersenyum bahagia. Melihat senyumannya, aku merasa mendapatkan kembali kekuatanku. Dialah satu-satunya kekuatanku agar bertahan di masa trainee yang sulit ini. Setiap melihatnya seluruh kesedihan dan rasa lelahku hilang tergantikan kehangangatan dan kebahagian.

Tiba-tiba, dadaku berdetak kencang. Aku ingin segera bertemu dengannya. Tanpa ragu, aku memutuskan naik taksi dibandingkan naik bis. Aku tidak sabar untuk melihat wajahnya dan mendekap erat tubuhnya. Jamsi gidaryo, nae sarang-a, batinku sambil tersenyum ke arah luar jendela taksi.

Just like the Christmas day that I’ve always waited for. Just like the Christmas day oh! When I think about you I get excited like a kid just like those days, just like that time
You’re just like Christmas day

LU HAN | BABY DON’T CRY

Please don’t hesitate anymore, take my heart instead. Yes, it’s better the sharper it is in this night when even the moonlight closes its eyes.If it was a man other than me, if this was a line from a comedy, I would burn all the wounds you traded for that person

            “Uljimma.” ucapku kepadanya. “Gotjimal! Kamu tahu kan kalau dia sudah dijodohkan, kenapa kamu masih medekatkan aku padanya.” serunya sambil memukul dadaku. Aku tidak melawan. Aku memang pantas untuk menerima pukulannya.

Aku meruntuki diriku sendiri yang bodoh. Kenapa aku tidak tahu kalo namja itu hanya berniat mempermainkannya? Kenapa aku dengan begitu mudah merelakannya pergi ke namja itu? Andai semua itu tidak terjadi, aku tidak mungkin melihatnya menangis seperti ini.

Melihatnya menangis membuat hatiku sakit. Terlebih dia menagis karena aku. Aku merasa seperti penyihir dalam kisah Putri Duyung. Membantu putri duyung untuk melihatnya menderita hingga berubah menjadi buih. Aku tidak akan membuatnya seperti itu. Aku segera memegang pergelangan tangan yang masih memukuli dadaku, dan langsung menariknya ke dalam pelukanku. Membuatnya terdiam.

“Uljimma. Aku tahu ini semua salahku. Tapi tidak akan aku biarkan kamu menagis untuk namja bodoh itu. Aku akan membuatmu bahagia melebihi namja itu. Aku akan mencintaimu lebih dari namja itu. Akan aku ambil segala kesedihanmu. Guraeso, uljimma, ne?” kataku. Tidak akan pernah kubiarkan kamu berubah menjadi buih, batinku sambil memeluknya erat.

Baby don’t cry tonight after the darkness has lifted. Baby don’t cry tonight it would be as if nothing had happened. You will not become foam bubbles, you shouldn’t have known until the end. So baby don’t cry cry because my love will protect you

SE HUN | MIRACLES IN DECEMBER

I’m struggling to find you who I cannot see. I’m struggling to find you who I cannot hear
I see things that I couldn’t see before. I hear things that I couldn’t hear before
After you left me, I have grown a power that I didn’t have before

            Aku menekan serangkaian angka di handphoneku, angka-angka yang sudah sangat aku ingat. Aku menahan handphone di telingaku dengan satu tangan sedangkan tangan lain membuka halaman demi halaman sebuah album.

Di sana aku bisa melihat aku dan dia bahagia, seakan kisah kami pasti berakhir bahagia. Melihat foto-foto itu membuatku sadar bahwa selama ini aku tidak pernah benar-benar melihatnya. Tidak pernah mendengarkan apa yang sebenarnya dia inginkan.

Aku hanya memikirkan diriku sendiri, tanpa pernah mengetahui bahwa memilikinya adalah sesuatu yang harus aku syukuri. Aku ingin memutar kembali waktu dan bertemu dengannya. Berusaha menjadi namja yang lebih baik, menjadi seperti sosok yang ia inginkan.

Aku mendengar bahwa nomor yang kuhubungi tidak bisa tersambung. Tentu saja, mana mungkin dia memaafkanku dan menerima kembali aku yang sudah melukainya. Tapi aku meninggalkan pesan, berharap agar dia mendengarnya. “Chagia, bogoshipoyo tto naega neomu mianhae….”

The me who didn’t know how to be thankful for love. The me who thought that the end was the end. To the image of you who wanted me to be, I fixed myself everyday. I think my love will continue on forever

BAEK HYUN | MY TURN TO CRY

Remember, when things were hard.I always turned your tears into smiles
Don’t cry in places without me, don’t cry. Because you always had a lot of tears

            “Chagia, kenapa kamu menangis? Apa ada yang melukaimu?” kataku sambil berusaha memeluk tubuhnya. Tapi sebelum aku bisa mencapainya, aku sudah terbangun terlebih dahulu dengan air mata yang mengalir di pipiku. Mimpi itu lagi. Sudah berapa kali aku memimpikannya?

Aku berjalan ke arah meja yang di terangi oleh cahaya bulan. Satu-satunya tempat yang bercahaya dikamarku yang gelap. Foto dirimu yang terletak diatasnya bercahaya tertimpa cahaya bulan. Membuat senyummu terlihat lebih indah.

Aku ingin menuju ke tempatmu, mengubah tangisanmu menjadi senyuman. Seperti yang selalu aku lakukan ketika kamu sedih. Meminjamkan bahuku agar kamu kembali kuat. Tapi aku tidak bisa mencapai tempatmu. Tempatmu terlalu sulit untuk kucapai.

Jebal, uljimmanayo, karena aku tidak bisa disampingmu lagi. Berikan saja semua air mata dan kesedihanmu kepadaku. Biarkan saja aku yang menangis. Aku akan menagis sebanyak kerinduanku kepadamu. Uljimma tto budigeogiseon haengbokhaejwoyo, ne nae cheonsa?

No, it’s my turn to cry, I’ll cry now. I’ll take all of your tears
It’s my turn to cry, give them to me, Even those tears, this time

 

KRIS | DON’T GO

You flaunt your elegant figure Oh! I fall for it and fall again Love is like this, even I don’t know
Without a warning, it unexpectedly comes You sit down gently as if it were a waltz. I can’t take my eyes off and my gaze naturally follows your every step oh no

            Aku turun dari mobil yang aku kemudikan hampir 2 jam dari Seoul. Menatap sekeliling yang hanya berupa sawah dan beberapa rumah petani. Kris, neo micheosso? Untuk apa kamu membuang dirimu sendiri ke sebuah desa kecil? Apa karena yeoja itu saja? batinku. Tapi begitulah cinta, tidak bisa ditebak dan tiba-tiba saja aku sudah tidak bisa melepaskan diriku dari sosoknya

Bermula dari 2 hari yang lalu saat aku dan dia terjebak di kantorku karena kami lembur tanpa memberitahu penjaga terlebih dahulu. Akhirnya sambil menunggu penjaga datang membawakan kunci aku dan dia mengobrol sebagai teman, bukan sebagai atasan dan bawahan. Dan tiba-tiba saja aku sudah menyukainya.

Tapi ternyata itu terakhir kalinya aku bertemu dengannya. Keesokan harinya aku diberitahu bahwa dia mengundurkan diri karena akan mengurus perkebunan orang tuanya. Tanpa pikir panjang aku segera mencari tahu tentang tempat tinggalnya sekarang, mempersiapkan semuanya lalu pergi pagi-pagi sekali ke desa ini.

“Sangjanim, wae geuraeyo?Kenapa anda ada di sini?” kata seseorang membuyarkan lamunanku. Ternyata yeoja yang kucari sudah ada di sampingku, menatapku dengan wajah bingung. “Ah aniji” kataku canggung membuatnya semakin bingung. Aku mengacak rambutku lalu langsung memeluknya. “Jangan pernah lagi pergi dariku. Rasanya aku nyaris mati melihatmu tiba-tiba hilang. Aku akan selalu bersamamu, bahkan hingga ke ujung dunia pun aku akan selalu bersamamu. Jadi jangan pernah hilang dari jangkauanku lagi, arachi?”

Guide me. Yeah, take me along to the place where you live Oh, I would run even to the ends of the world Please don’t escape from my sight, don’t disappear even when the morning comes oh
That dream walk, you’re my only beautiful butterfly

 

 

 

KAI | BLACK PEARL

Question of existence, apart from reality Am I wandering in a dream and what’s beyond it

My goddess, oh, who looks as though she lives inside a myth

I fight past the time to find you

Aku berjalan cepat menuju ke mini market di dekat rumah. Meruntuki hyungdeulku karena menyuruhku keluar malam malam hanya untuk membeli susu. Udara dingin menyusup melalui jaketku. Segera aku merapatkan jaket agar tidak ada lagi celah untuk angin masuk.

Setelah selesai dengan urusan membeli susu, aku langsung berjalan kembali ke rumah. Tapi ternyata salju mulai turun. Tidak terlalu deras tapi cukup membuat suhu bertambah turun. Sial sial sial, batinku sambil memakai hoodieku. Ketika aku melewati taman di dekat mini market aku mendengar suara alunan biola. Perasaan aku tidak mendengar apa pun saat menuju ke mini market.

Aku penasaran dan berjalan lurus menuju asal suara itu. Dan yang kulihat membuatku berpikir bahwa sekarang aku berada di dalam sebuah mimpi. Seaorang yeoja dengan rambut coklat panjang sedang bermain biola diterangi oleh cahaya bulan. Nada-nada indah mengalun bersama butiran salju yang turun dengan lembut. Sosok yang benar-benar indah bagai seorang peri dalam dongeng yang indah.

Aku berjalan semakin dekat, dia membalikan badan dan menatap lurus kepadaku. “Nuguya?” tanyanya dengan pandangan mata tajam tapi menyimpan keindahan di balik itu. “Joneun Kim Jong In imnida. Aku mendengar seseorang bermain biola jadi aku…” aku berusaha menjelaska tapi tidak tahu harus berkata apa. Dia melihatku sekilas lalu tersenyum. Begitu dia tersenyum aku langsung mengetahui bahwa aku telah menemukan black pearl-ku. Jamsi gidaryo, aku akan segera mendapatkanmu, batinku sambil tersenyum.

I raise the masts and I’m carried by the wind oh. Put the water’s roughening surface to sleep. Flower that bloomed in the dark, the moon above the sea. A place like a secret,

my beautiful black pearl

 

CHEN | ANGEL

Taken by the soft wind to your world, You asked me brightly where I came from to your side
And I told you that It was a secret Wherever we walk together
Will be paradise

Aku melihat ke arah papan pengumuman sekolah. Tidak ada namanya. Aku cek sekali lagi, tapi aku tetap tidak bisa menemukan namanya dalam daftar pemenang lomba. Jadi ini yang membuatnya tadi tidak ada di kelas padahal ada tasnya. Aku menghela napas dan segera menuju ketempat yang aku yakin dia pasti ada di sana.

Aku melihatnya duduk di bangku taman di halaman belakang sekolah. Tidak menangis, hanya diam melihat ke arah kumpulan bunga, tapi aku tahu tidak ada setangkai bunga pun dalam pikirannya. Aku berjalan mendekatinya, dan langsung duduk di sampingnya. “Ommo! Mengagetkan aku saja. Kenapa oppa tahu aku disini?” tanyanya dengan wajah terkejut. “Rahasia.” jawabku sambil nenaruh telunkuk di depan bibirku dan tersenyum. Dia hanya tersenyum simpul lalu kembali diam.

“Kamu sedih?” tanyaku hati-hati. “Aniyo, untuk apa bersedih karena karya jelek itu. Memang karyaku jelek, banyak salah dimana-mana. Harusnya aku tahu diri untuk tidak mengirimkan karya sperti itu. Aku memang…” ucapnya kesal tapi langsung berhenti ketika kubenamkan wajahnya di dadaku.

“Menangislah. Tidak akan ada yang melihatmu. Tapi jangan lagi menghina dirimu sendiri. Menangis sepuasmu lalu kembalilah tersenyum. Aku akan selalu ada disampingmu apa pun yang terjadi.” kataku sambil mengusap rambutnya.

As your guardian, I will block the stiff wind. Even though people turn their backs to you
If I could become the person, Who can wipe your tears on a tiring day
It will be paradise

 

D.O | MY LADY

Show yourself to me a bit more Don’t lie If you become honest It’s gonna be easy
A sweet harmony never before felt Don’t be too late!

            “Kyungggiiiee!!” seru seorang yeoja sambil berlari ke arahku dan langsung bergelayut manja di tanganku. Dia bukan yeojachinguku, tapi yeoja-chingu-ku. Hanya teman meskipun aku menganggapnya lebih dari seorang teman. “Wae geurae?” tanyaku sambil menepuk-nepuk puncak kepalanya.

“Kyungie kamu tahu cafe yang baru di buka di blok samping sekolah?” tanyanya dengan mata berbinar binar sambil bersandar di jendela kelas. “Wae? Kamu mau kesana?” tanyaku sambil tersenyum. “Daebak. Bagaimana kamu bisa tahu? Tapi café itu biasanya hanya untuk pasangan-pasangan sekolah kita kalau pulang sekolah. Nanti kamu pura-pura jadi namjachinguku saja kalau sampai kita bertemu temanku, arachi?” tanyanya penuh harap.

“Geurae. Nanti sepulang sekolah kita ke sana.” kataku sambil tersenyum. “Jinja? Uwaa gomawo kyungie. Kamu memang namja-chinguku yang paling baik.” katanya sambil menepuk pundakku.

Aku memegang pergelangan tangannya lalu mengarahkan ke pipiku sambil bergerak mendekat, membuat dia terhimpit antara tubuhku dan jendela.”Kyu,,Kyungie, wae geurae? Kita dilihat banyak orang.” katanya gugup. Aku tidak peduli, aku hanya menatap matanya sambil tetap menahan tangannya dipipiku. “Bisakah kamu melihatku bukan sebagai namja-chingu tapi namjachingu. Aku ingin tidak hanya sekedar menjadi teman tapi menjadi seorang pria yang akan selalu menjagamu. Ne yeojachinguga deojulle?.” kataku. Dia terbelalak kemudian mengangguk malu. Aku tersenyum dan medekatkan diriku sambil berbisik di telinganya “You’re My Lady.”

I’m not a friend I want to be a man to you I’m not just some person I’m the one and only person to protect you I’m not a friend Even from when I first saw you These aren’t words I’m just saying Lady! I only have you

CHAN YEOL | HEART ATTACK

 

Instant Heart Attack, the time’s at end. The world is overpowering me, the most enticing feeling of a heart attack. Even if my breathing stops, you’re so close that I like it

Aku menghela napas. Entah sudah berapa kali aku menghela napas, tapi tetap saja tidak bisa mengurangi rasa sesakku. Di perpustakaan ini hanya ada kami berudua. Entah apa yang kumakan tadi siang hingga aku bisa mendapat tugas piket di perpustakaan dengannya. Dan sekarang yang kulakukan adalah memasukkan asal buku-buku dari tumpukan disampingku sambil memandanginya.

Dia sedang berusaha memasukkan buku ke rak yang tinggi. Dia tampak kesusahan. Aku berniat membantunya tapi aku terlalu takut untuk mendekatinya. Aniyo, kamu harus mendekatinya Park Chan Yeol, batinku lalu berjalan mendekatinya.

Aku memegang pundaknya lalu mengulurkan tanganku yang bebas untuk memasukkan buku itu ketempat semula. “Gomawo.” katanya sambil berbalik ke arahku. Dan aku berpikir sekarang pasti jantungku telah berhenti berdetak. Dia terperangkap diantara lenganku dan wajahnya hanya 1 inci dari wajahku.

Waktu seakan berhenti. Bahkan aku bisa mendengar detak jantungnya dan aku yakin dia juga bisa mendengar jantungku yang berdetak dengan kecepatan tinggi. “Saranghaeyo..” kataku lalu menutup mataku lalu mempersempit jarak antara aku dengannya. Aku sudah tidak peduli bagaimana nasib jantungku setelah bekerja keras seperti sekarang ini, karena aku sekarang benar-benar bahagia.

Heart Attack, the wait’s at end. The serenity that quietly grasps my heart, which is about to burst
Even if my breathing stops, it’s so peaceful right now that I like it

Leave a comment